data sgp 2018 sampai 2023

    Release time:2024-10-08 05:57:41    source:itemku chip domino 100m   

data sgp 2018 sampai 2023,goodtogel login,data sgp 2018 sampai 2023Jakarta, CNN Indonesia--

Israel menegaskan berani menyerang balik Iransebagai balasan usai diserang Teheran.

Serangan oleh Garda Revolusi Iran pada Sabtu (13/4) lalu membuat Israel ketar-ketir akan ancaman yang mungkin datang melanda negaranya.

Gempuran yang menargetkan pangkalan militer Israel dan melibatkan lebih dari 300 pesawat nirawak serta rudal balistik tersebut cukup memanaskan situasi geopolitik dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :
'Deal' Rahasia Iran-Rusia, Ada Kaitan dengan Serangan ke Israel?

Lantas, apa ganjaran yang mungkin terjadi jika Israel memutuskan untuk menyerang balik Iran?

Gempuran Iran tersebut telah membuat kabinet perang Israel mengalami kebuntuan karena memperdebatkan soal penyerangan balik.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden pun mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa AS tidak akan ikut serta dalam berbagai tindakan yang dilakukan Israel. Biden juga dengan jelas menyatakan bahwa "kita harus berpikir secara hati-hati dan strategis".

Keterlibatan negara Barat

Beberapa negara Barat yang menyokong Israel pun turut andil dalam membela sekutunya itu. Seperti AS, Inggris, Prancis, hingga Yordania yang membantu menangkis serangan rudal balistik Iran.

Lihat Juga :
Israel Ketok Palu soal Rencana Balas Dendam ke Iran, Apa Saja?

Melansir dariAssociated Press, koalisi kerjasama internasional tersebut bekerja di bawah kepemimpinan Komando Pusat AS. Negeri Paman Sam tersebut bersekongkol dengan Israel dan beberapa negara Arab moderat yang membentuk kubu untuk melawan Iran.

Seperti Yordania sebagai negara Arab moderat dengan rumah bagi penduduk Palestina tergabung dalam upaya tersebut. Meski sempat berselisih dengan Israel karena perang di Gaza, Amman menyebut partisipasinya sebagai bentuk pembelaan diri.

Arab Saudi pun disebut melakukan hal serupa yang melibatkan upaya normalisasi hubungan antara Riyadh dengan Tel Aviv maupun Washington.

Namun, upaya Israel di kawasan Timur Tengah untuk dapat bertahan tidak semudah yang diperkirakan.

Seorang peneliti senior dari Institute Keamanan Nasional Israel, Yoel Guzansky mengungkapkan bahwa Israel akan jauh lebih berisiko jika bertindak seorang diri.

"Israel dapat mengambil keuntungan dari hal ini dan membeli banyak kredit saat ini, jika mereka tidak melancarkan serangan balasan besar-besaran. Tetapi jika ia menyerang, banyak keuntungan yang hilang," kata Guzansky.

Namun, dukungan dari negara-negara Arab tidak serta merta untuk membantu Israel dalam melakukan serangan balik melainkan sebagai bentuk pertahanan diri.

Lihat Juga :
Media Israel Klaim Arab Saudi Diam-diam Bantu Tangkis Serangan Iran

Peneliti senior Pusat Studi Strategis dan Internasional AS Daniel Byman menimpali bahwa keterlibatan negara Arab dalam mendukung Israel akan dilihat sebagai tindakan permusuhan bagi Iran.

"Meskipun negara-negara ini tidak menyukai Iran, mereka tidak terlalu ingin terlihat berada di pihak Israel yang melakukan hal tersebut," ujar Byman.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Topik Perang Dunia 3 atau World War III (WWIII) menjadi perbincangan di media sosial oleh warganet. Para pakar juga melihat peluang eskalasi perang yang lebih luas jika kedua pihak memutuskan untuk saling serang.

Lembaga Think Tank Foundation for Peace Professionals atau PeacePro menilai bahwa dunia berada di ambang PD 3 setelah serangan Iran ke Israel.

Lihat Juga :
Kenapa Yordania 'Bela' Israel, Tembak Jatuh Rudal-Drone Iran?

Mereka menilai bahwa kegagalan PBB untuk segera melakukan intervensi terhadap situasi demikian juga mempertegas bahwa sinyal badan dunia itu telah kehilangan kendali terhadap sistem perdamaian global.

"Dengan tidak adanya (pengaruh) PBB, dapat dikatakan bahwa perang dunia lain akan segera terjadi, kecuali suatu hal drastis dilakukan untuk mencegah tragedi yang akan datang," ujar Hamzat, seperti diberitakan PM News, Minggu (14/3).

Terlebih, Israel telah memutuskan untuk melakukan hal yang diperlukan guna mencegah buruknya situasi hingga mengancam kedaulatan negaranya.

Pakar jajak pendapat di Institut Demokrasi Israel, Tamar Hermann pun menyatakan bahwa tindakan pemerintah Israel untuk membalas serangan Iran telah mendapatkan dukungan dari sebagian besar warganya. Namun, ia menggarisbawahi bahwa masyarakat sepakat agar militer Israel berkonsultasi dulu dengan sekutu regional seperti AS.

Lihat Juga :
Dari Mana Iran Dapat Suplai Rudal Balistik untuk Serang Israel?

"Jika hal ini dilakukan tanpa konsultasi dan tanpa kesepakatan dengan sekutu... dukungan akan jauh lebih kecil," ungkap Hermann.

Berbagai keputusan dari keputusan Israel dan kabinet perangnya dapat menentukan nasib keberlanjutan konflik yang terjadi di Timur Tengah.

Iran sebagai negara yang mendasari perbuatannya sebagai aksi pembelaan diri juga siap untuk menghadapi segala kemungkinan. Bahkan, mereka telah mempersiapkan pasukannya yang siap menggempur negara sekutu Israel jika Tel Aviv dan koalisinya berani melakukan serangan balasan.