trekles hk

    Release time:2024-10-07 22:22:50    source:no togel buah mangga   

trekles hk,arti mimpi bab di celana,trekles hkJakarta, CNN Indonesia--

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengonfirmasi pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. yang menyatakan ada pihak berupaya merebut partai tersebut.

Bukan hanya itu, Hasto bahkan mengaku ada salah satu menteri dalam kabinet saat ini yang menyatakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pun ingin menduduki posisi Ketua Umum PDIP.

Hal itu disampaikan Hasto menjawab pertanyaan awak media mengenai maksud dari pernyataan Mega di hadapan para calon kepala daerah (cakada) yang menyebut ada upaya pengambilalihan PDIP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi selama ini dikenal sebagai kader PDIP. Dia juga meraih jabatan publik dari mulai Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden dua periode RI dengan kendaraan PDIP. Namun, kedekatan Jokowi dengan elite PDIP 'retak' karena Pilpres 2024.

Pada kesempatan tersebut, Hasto juga menyinggung soal prahara yang menggoyang kepemimpinan Golkar saat ini. Hal itu pun kemudian dikaitkan pula dengan upaya-upaya yang ingin mengambil alih PDIP.

"Kemudian melihat apa yang terjadi dengan Partai Golkar yang mula-mula juga ada rumor seperti itu, ternyata itu kan terjadi. Maka, apa yang disampaikan ibu Megawati Soekarnoputri adalah benar," kata Hasto.

Hasto menegaskan Megawati bukan hanya sekadar Ketua Umum PDIP, melainkan juga putri dari proklamator sekaligus presiden pertama RI yaitu Sukarno. Menurutnya, Megawati sudah menjadi bagian dari sejarah panjang bangsa Indonesia.

"Ibu Mega sudah menjadi bagian dari suatu ide, gagasan, cita-cita bagaimana negara hukum dibangun, bagaimana negara karakter pemimpinnya tidak boleh otoriter," kata Hasto.

"Maka seluruh jajaran partai dengan militansi tinggi, dengan pertaruhan jiwa raga siap akan membela ibu Mega dengan seluruh gagasan-gagasannya itu," lanjutnya.

Lihat Juga :
Megawati: Ada Orang Mau Ambil PDIP

Atas kondisi tersebut, Hasto menegaskan Megawati menyatakan kesediaannya untuk menjadi Ketua Umum PDIP kembali dalam rapat kerja nasional (Rakernas) kelima.

"Apalagi ini menjelang 17 Agustus yang merupakan peringatan bahwa kemerdekaan Indonesia ini membangunkan jiwa-jiwa rakyat Indonesia agar merdeka dan berdaulat untuk tidak mampu ditekan oleh siapa pun yang mencoba menyelewengkan semangat 17 Agustus tersebut," ucap Hasto.

Sebelumnya, Hasto sempat membicarakan upaya pengambilalihan PDIP pada awal April lalu bersamaan dengan agenda bedah buku 'NU, PNI, dan Kekerasan Pemilu 1971' di Cikini, Jakarta Pusat.

Hasto mengatakan Presiden Jokowi menugaskan salah seorang menteri kepercayaannya agar Mega menyerahkan kursi Ketua Umum PDIP.

Ia mengatakan menteri dimaksud menghubungi seorang guru besar IPDN Ryaas Rasyid untuk bertemu Mega.

"Ada seorang menteri ... ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk bu Mega agar kepemimpinan PDIP diserahkan kepada pak Jokowi," kata Hasto, Selasa, 2 April 2024

Lihat Juga :
Hasto Ingatkan Pihak Ingin Ambil PDIP: Kader Siap Gerak Taruhan Nyawa

Sementara itu, Mega dalam pidatonya di hadapan para cakada dari PDIP menegaskan akan kembali menjadi ketua umum pada Kongres partai 2025 mendatang. Pernyataan itu disampaikannya menyusul dugaan upaya untuk mengambil alih PDIP.

"Gue mau pensiun ah. Aku sudah punya cicit kan. Lucu banget. Aih tahu-tahu disuruh jadi Ketum tapi enggak nurut. Eh gitu denger ini akan diambil PDIP, saya mau jadi Ketum lagi Hahahaha. Keren apa enggak? Bener enggak?" kata Mega diiringi sorak para tamu undangan yang hadir di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (14/8).

Belum ada tanggapan dan komentar dari Jokowi maupun istana terkait pernyataan Hasto tersebut sejauh ini. Namun kemarin, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi yang juga Menkominfo membela Jokowi dari dugaan upaya mengambil alih PDIP.

Budi menegaskan tuduhan itu tidak benar. Pemimpin organisasi relawan Jokowi itu mengatakan Jokowi tak pernah berniat mengambil alih PDIP.

"Jangan main nuduh. Ya penguasa itu siapa? Mau nuduh Pak Jokowi? Pak Jokowi enggak mau. Enggak pernah mau," kata Budi Arie saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu kemarin.

(kid/kid)