zyngatogel

zyngatogel,erek 54,zyngatogelJakarta, CNN Indonesia--

Badan Intelijen Militer Ukraina mengklaim ikut terlibat dalam penyergapan yang menewaskan puluhan anggota tentara bayaran Wagner Group di Mali, Afrika Barat.

Awal pekan ini tentara bayaran Rusia, Wagner Group, mengaku telah mengalami kerugian besar selama pertempuran di Mali pada pekan lalu.

Lihat Juga : Pemberontak Mali Bantai Puluhan Tentara Bayaran Rusia Wagner Group

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari The Guardian, juru bicara badan intelijen Ukraina GUR, Andrii Yusov, mengatakan kelompok separatis [Tuareg] itu menerima informasi yang memungkinkan operasi militer dan "berhasil melawan penjahat perang Rusia".

Namun Yusov tidak mengatakan apakah personel militer Ukraina terlibat dalam pertempuran atau berada di Mali. Dia mengatakan "tidak bisa membahas rincian, namun akan ada informasi lebih lanjut".

Lihat Juga : Wagner Group Rusia Akui Komandan Tewas Dibantai Pemberontak Mali

Pemerintah Mali meminta bantuan tentara bayaran Wagner, setelah junta militer mengambil alih pemerintahan pada 2020 lalu.

Wagner Group dibentuk oleh Yevgeny Prigozhin, kenalan lama Presiden Rusia Vladimir Putin. Tentara bayaran ini telah melancarkan sebagian besar pertempuran sengit di Ukraina.

Kelompok ini juga aktif di seluruh Afrika, dan terus aktif bahkan setelah Prigozhin tewas dalam ledakan pesawat. Meski demikian, pengaruh Wagner di Afrika tetap ada.

Lihat Juga : Siapa Pemberontak Mali Tuareg yang Bantai Puluhan Tentara Wagner?

"Bagi Moskow, negara-negara Afrika tempat Wagner berada hanyalah zona kepentingan untuk memperoleh sumber daya emas, berlian, gas, minyak, dan uang, untuk membiayai agresi Rusia," kata Direktur Pusat Kerja Sama dan Keamanan Ukraina, Serhii Kuzan.

Menurutnya keterlibatan Ukraina menargetkan Wagner Group adalah untuk menurunkan potensi tentara bayaran tersebut secara keseluruhan dan membalas dendam atas kejahatan perang di Ukraina.