candy99 login

    Release time:2024-10-09 21:19:16    source:surga lotre login   

candy99 login,erek erek pari,candy99 loginJakarta, CNN Indonesia--

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkap nasib aplikasi Telegramdi Indonesia setelah CEO mereka Pavel Durov ditangkap di Prancis akhir pekan lalu.

"Telegram sudah kita beri peringatan hampir dua kali karena dia juga banyak melakukan atau platformnya memfasilitasi bukan hanya perjudian tapi juga pornografi," ujar Budi Arie di Kantor Kominfo, Jakarta, Rabu (28/8).

Budi Arie, pada Juni lalu, sempat mengancam bakal memberikan surat peringatan ketiga kepada aplikasi Telegram jika tidak kooperatif dalam menangani konten judi online.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu kajian dari Ditjen Aplikasi Informatika (Aptika) terkait Telegram. Menurutnya hasil kajian itu nantinya dapat menjadi landasan untuk mengambil keputusan terkait Telegram.

"Kita tunggu kajian dari tim Aptika, jika mana ada kajian yang sudah menurut saya cukup, kita akan melakukan langkah-langkah yang bijaksana dan tegas. Kita selesaikan secara kekeluargaan sesuai hukum ruang digital Indonesia," ujar Budi.

"Waktunya kapan? Ya tunggu aja, tunggu tim," imbuhnya.

Sebelumnya, Pavel Durov ditangkap pada Sabtu (24/8) malam ketika baru turun dari jet pribadinya di landasan Le Bourget, Prancis.

Lihat Juga :
Alasan Telegram dan Pavel Durov Jadi Sasaran Penyelidikan Prancis

Penangkapan dilakukan oleh polisi militer perhubungan udara (GTA). Pria berdarah Prancis-Rusia berusia 39 tahun itu saat penangkapan didampingi para pengawalnya dan seorang perempuan. Terdaftar di FPR (daftar buronan), Pavel Durovsaat itu baru tiba dari Azerbaijan.

Kasusnya juga sudah mendapat surat perintah penggeledahan dari OFMIN, yang merupakan lembaga yang menangani pencegahan kekerasan terhadap anak di bawah umur, termasuk penipuan, narkoba, di kepolisian Prancis.

Melansir TF1, aparat penegak hukum menganggap penindakan ini terkait dengan kurangnya moderasi (alias filter konten), kerja sama dengan penegak hukum, dan alat yang ditawarkan oleh Telegram (nomor sekali pakai, mata uang kripto, dll.).

Hal tersebut menjadikan Durov diduga terlibat dalam perdagangan narkoba, pelanggaran kejahatan anak, dan penipuan.

Penyelidik dari ONAF (Kantor Anti-Penipuan Nasional yang berada di bawah departemen bea cukai) menempatkannya di tahanan polisi.

(tim/dmi)