agen direkturtoto

    Release time:2024-10-07 22:14:50    source:data hk terbaru 2023   

agen direkturtoto,sang muliatoto,agen direkturtoto

Daftar Isi
  • Aceh Singkil
  • Bintan
  • Palembang
  • Sidoarjo
  • Halmahera Selatan
Jakarta, CNN Indonesia--

Kehadiran buaya di tengah lingkungan warga terjadi sepanjang pekan lalu dari Aceh Singkil, Sidoarjo, hingga Halmahera Selatan.

Di Halmahera Selatan, seorang staf Badan Permuwasyaratan Desa (BPD) tewas setelah diterkam buaya saat sedang memancing ikan.

Selain itu, Penampakan buaya jumbo di desa Kedungpeluk, Kabupaten Sidoarjo, menggegerkan warga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aceh Singkil

Seorang nelayan di Kecamatan Pulau Banyak Barat, Aceh Singkil, mengalami luka-luka karena diterkam buaya saat sedang mencari ikan di laut.

Korban, Arisman Gulo (26), adalah diterkam buaya saat sedang di wilayah perairan sekitar 300 meter dari Dusung Kepeng, Desa Asantola, Kecamatan Pulau Banyak Barat.

Korban berhasil selamat dengan kondisi luka gigitan di sejumlah bagian tubuhnya. Korban akhirnya diselamatkan rekannya yang melihat kejadian tersebut.

"Korban berhasil diselamatkan sekira pukul 04.00 WIB dan langsung dievakuasi ke Puskesmas Pulau Banyak Barat," kata Kapolsek Pulau Banyak Iptu Erianto Tanjung, Rabu (17/7) seperti dikutip dari Antara.

Bintan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan UPTD Damkar Kecamatan  Toapaya, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) mengevakuasi seekor buaya muara berukuran 3,5 meter yang memakan alat pancing buaya.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (21/7) malam

"Warga memancing di situ, tiba-tiba alat pancingnya dimakan buaya, lalu ditangkap bersama-sama dan diikat," kata Kepala UPTD Pemadam Kebakaran Toapaya, Makmur, di Bintan, Senin (22/7).

Setelah dievakuasi, Makmur mengatakan buaya itu  dilepasliarkan di Taman Safari Lagoi Bintan yang menjadi lokasi penangkaran.

Ia menambahkan berdasarkan laporan warga sekitar, di bekas galian tambang pasir itu terdapat lima buaya muara, yang tiga buaya diantaranya sudah berhasil ditangkap dan tersisa dua buaya masih berkeliaran di area tersebut.

Lihat Juga :
Arena Sabung Ayam Bekasi Dikamuflase Jadi Kandang Kuda

Palembang

Geger penampakan buaya di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan pekan lalu. Penampakan buaya itu ada di di Sungai Musi wilayah perbatasan Kecamatan Gandus dan Kertapati.

Camat Gandus Jufriansyah mengatakan sudah mengonfirmasi kemunculan buaya di sungai Musi itu ke Ketua RT setempat. Oleh karena itu, dia pun berkoordinasi dengan BKSDA Sumsel dan juga membuat surat imbauan buat warga yang diedarkan ke RT-RT.

"Yang jelas saya imbau masyarakat khususnya daerah Gandus Palembang yang melakukan aktivitas di Sungai Musi Palembang, untuk selalu berhati-hati. Surat imbauan sudah saya sebar ke semua RT dalam grup WhatsApp," kata Jufriansyah mengutip dari detikSumut.

Sidoarjo

Warga Desa Kedungpeluk, Kecamatan Candi, Sidoarjo digegerkan kemunculan buaya berukuran besar. Buaya 'jumbo' itu disebut sering muncul di tepian sungai Kedungpeluk Sidoarjo.

Selain di tepian sungai, buaya-buaya itu sering menampakkan diri di areal rumput di atas tanggul sungai. Penampakan buaya itu sering dilihat petani yang hendak berangkat ke tambak.

Ketua RT 5/RW 1, Desa Kedungpeluk, Sambudi mengatakan pihaknya sering mendapatkan laporan dari warga tentang penampakan seekor buaya. Baik pagi, siang, bahkan malam hari.

"Penampakan buaya itu hampir setiap hari. Buaya itu terlihat warga desa yang akan berangkat ke tambak dengan transportasi perahu," kata Sambudi di pinggir sungai Kedungpeluk, Sabtu (20/7) seperti dikutip dari detikJatim.

"Diduga buaya itu sedang berjemur, karena meskipun ada beberapa perahu yang lewat buaya itu tetap diam di atas tanggul sungai," ujar Sambudi.

Dia menambahkan bahwa dirinya yakin di sungai Kedungpeluk itu diperkirakan cukup banyak terdapat buaya. Sebab, binatang buas yang sering menampakkan dirinya itu selalu berbeda-beda warna dan ukurannya.

Halmahera Selatan

Seorang anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) bernama Sunardi Hamid di Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara tewas diterkam buaya saat memancing ikan. Kondisi Sunardi sudah tidak utuh lagi saat berhasil ditemukan warga yang menyelamatkannya dari terkaman buaya.

"Korban tewas diterkam buaya saat sedang memancing ikan di depan perairan desa," kata Kepala Desa Nondang, Munira, Jumat (19/7) seperti dikutip dari detikSulsel.

Munira menjelaskan insiden mengenaskan itu terjadi di perairan depan Desa Nondang, Kecamatan Bacan Barat, Halmahera Selatan pada Kamis (18/7).

Korban diketahui diterkam buaya saat salah seorang nelayan tak melihatnya di atas perahu dan melihat papan yang terapung. Mereka lalu menyampaikan kabar tersebut ke pihak desa.

Usai menerima informasi tersebut, Munira lalu meminta warga dan pemilik longboat untuk melakukan pencarian. Saat mencari, mereka pun menemukan tubuh korban dimangsa buaya.

Saat mencoba mengevakuasi jasad korban dari terkaman buaya, Munira mengatakan warga mendapatkan perlawanan selama dua jam dari hewan predator tersebut.  Upaya warga membebaskan jasad Sunardi berlangsung dramatis, setelah mencoba melepaskan jasad korban dari gigitan buaya tersebut.

"Jadi warga yang menyaksikan (tubuh korban dicabik-cabik buaya), sempat melakukan perlawanan dengan buaya hampir dua jam," ujar Munira.

(kid/ugo)