2d 48

    Release time:2024-10-08 04:04:14    source:hermantoto link alternatif   

2d 48,no togel rumah sakit,2d 48Jakarta, CNN Indonesia--

Houthi belakangan ini terlibat di tengah konflik yang terjadi antara Israeldan Hizbullah di Lebanon.

Mereka bahkan mengeklaim telah meluncurkan serangan rudal balistik ke selatan ibu kota Tel Aviv dan serangan drone ke Kota Pesisir Ashkelon di Israel pada Jumat (27/9).

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALKondisi Jasad Bos Hizbullah sampai Israel Minta Tolong AS Cegah Iran

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara Houthi, Yahya Serea, mengatakan bahwa mereka akan terus melancarkan serangan ke Israel hingga Negeri Zionis tersebut menghentikan agresi militernya di Gaza dan Lebanon.

Lantas, siapakah Houthi?

Profil Houthi Yaman

Houthi merupakan partai politik dan kelompok milisi asal Yaman. Parpol dan kelompok milisi yang juga dikenal dengan sebutan Ansar Allah (pendukung Tuhan) ini menguasai sebagian besar wilayah di negara tersebut, termasuk ibu kota Sanaa serta beberapa wilayah barat dan utara Yaman yang berbatasan dengan Arab Saudi.

Dilansir Al Jazeera, Houthi resmi didirikan pada 1990-an. Nama Houthi sendiri diambil dari nama mendiang sang pendiri, Hussein Badr al-Din al-Houthi. Al-Houthi sendiri merupakan aktivis spiritual Islam Syiah Zaydi sekaligus politikus senior asal Yaman, seperti dikutip Britannica.

Usai didirikan pada 1990-an, nama Houthi kemudian mulai muncul ke permukaan ketika mereka mencoba melakukan pemberontakan kepada pemerintah Yaman pada awal 2000-an. Pemberontakan tersebut dilakukan untuk menggulingkan rezim Presiden Yaman yang telah lama berkuasa, Ali Abdullah Saleh, seperti dikutip BBC.

Pemberontakan yang dilakukan Houthi kepada Yaman ini kemudian semakin membabi buta pada 2014. Saat itu, mereka melakukan pemberontakan kepada pemerintah hingga berhasil merebut ibu kota Sanaa.

Jatuhnya ibu kota Sanaa kepada Houthi saat itu menandakan kemenangan mereka dari pemerintah Yaman. Mereka mengeklaim berhasil mengambil alih jalannya pemerintahan dari tangan-tangan para pemimpin Yaman yang otoriter.

Hingga 1 dekade berlalu, perseteruan antara kelompok milisi Houthi dan pemerintah Yaman masih terjadi hingga saat ini. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahkan menyebut perang saudara yang terjadi antara Houthi dan Yaman ini sebagai "krisis kemanusiaan terburuk di dunia".

Lihat Juga :
Apakah Hizbullah Bisa Bangkit Balas Israel usai Kematian Nasrallah?

Imbasnya, Arab Saudi pun mencoba masuk ke dalam kisruh yang terjadi di antara mereka. Dengan kekuatannya, negara yang kaya akan sumber daya minyak itu mencoba membentuk aliansi dengan negara-negara Arab lainnya untuk memberangus Houthi yang telah merebut jalannya pemerintahan di Yaman.

Didukung Iran

Iran diduga menjadi negara pemasok senjata bagi Houthi. Dugaan ini mulai menyeruak usai kelompok milisi asal Yaman tersebut menyerang kapal-kapal dagang yang lewat di Laut Merah dengan sejumlah drone dan rudal pada November 2023.

Dilansir BBC, Amerika Serikat menduga drone dan rudal tersebut merupakan buatan Iran. Selain itu, menurut Institut Politik Internasional Italia, Iran juga telah membantu Houthi untuk membangun pabrik drone dan rudal di Yaman.

Lihat Juga :
Reaksi Ayatollah Khamenei usai Bos Hizbullah Hassan Nasrallah Tewas

Namun, Iran membantah semua asumsi tersebut. Iran berdalih bahwa mereka hanya mendukung Houthi secara politik, bukan militer.

Seorang pakar Timur Tengah Universitas Cambridge, Dr. Elisabeth Kendall, turut berkomentar mengenai hal ini. Ia berasumsi bahwa kemungkinan besar Houthi memang didukung Iran secara militer. Namun, ia sanksi bahwa negara dengan mayoritas penduduk Islam Syiah itu mengontrol Houthi secara penuh.

"Houthi tidak dapat beroperasi pada tingkat ini tanpa senjata, pelatihan, dan intelijen Iran. Namun, tidak jelas apakah Iran memiliki komando dan kendali langsung atas Houthi," kata Kendall dilansir BBC.

(gas/bac)