mimpi di gigit ular togel

mimpi di gigit ular togel,biodata cristiano ronaldo jr,mimpi di gigit ular togelJakarta, CNN Indonesia--

Voting Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) di New York untuk menetapkan resolusi agresi Israelke Palestinakembali molor, Jumat (22/12).

AFPmelaporkan, Amerika Serikat kemungkinan mengisyaratkan tak akan lagi memveto resolusi DK PBB untuk mendesak gencatan senjata Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

Lihat Juga : Xi Jinping Blak-blakan ke Biden: China Mau Caplok Taiwan Secara Damai

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu sumber AFPmengatakan AS sebelumnya menolak sejumlah draf proposal resolusi sehingga voting mengalami penundaan jadwal.

Pada Jumat (22/12), sumber itu mengungkapkan bahwa AS mulai menyetujui draf resolusi terbaru sehingga kemungkinan tidak akan melakukan veto pada pemungutan suara anggota DK PBB.

AFPkemudian mengutip satu kalimat kunci di draf itu yang akhirnya disepakati AS.

Lihat Juga : Siapa Pemimpin Houthi yang Gigih Ganggu Israel Demi Palestina?

"Langkah-langkah mendesak untuk segera membuka akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan, dan juga untuk menciptakan kondisi untuk menghentikan permusuhan yang berkelanjutan," demikian kalimat di draf baru yang disetujui AS, seperti dilaporka AFP.

Kalimat itu tidak secara jelas menyebutkan seruan untuk segera mengakhiri pertempuran di Gaza.

Lebih lanjut, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan "jika resolusi itu diajukan apa adanya, maka kami akan dapat mendukungnya."

Ia kemudian membantah draf resolusi itu sengaja dibikin lemah agar AS menyetujuinya.

Lihat Juga : Yaman Kelaparan, Bagaimana Houthi Bisa Punya Senjata Canggih?

"Draf resolusi itu merupakan resolusi yang sangat kuat yang secara penuh didukung oleh negara-negara Arab," ia mengatakan.

Perdebatan diplomatis di markas PBB Manhattan menyebabkan agenda voting DK PBB mengalami beberapa kali pengunduran jadwal. Padahal, situasi di Gaza semakin memburuk dengan terus meningkatnya jumlah korban tewas akibat agresi Israel.