klikbet77 login

    Release time:2024-10-08 03:23:52    source:saga toto   

klikbet77 login,sriwijaya toto,klikbet77 loginSurabaya, CNN Indonesia--

Ratusan mahasiswa dari kelompok Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Timur, di Surabaya, Senin (12/8).

PantauanCNNIndonesia.comdi lokasi, massa terdiri dari mahasiswa berbagai kampus di Surabaya, Sidoarjo, Lamongan dan Malang. Ada pula kelompok masyarakat sipil lainnya.

"Selamat datang di era reformati," salah satu spanduk yang dibawa massa. "Reformasi di era Jokowi (Presiden Joko Widodo)," bunyi tulisan lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aksi kami mengusung tajuk dosa-dosa Jokowi dan boroknya di Jatim," kata Atta yang juga Presiden BEM Universitas Airalangga (Unair) Surabaya ini.

Atta kemudian menyampaikan sejumlah permasalahan yang memperburuk reformasi di Jatim. Mulai dari persoalan HAM, konflik agraria dan reformasi institusi.

"Pertama kami menuntut pemerintah untuk memastikan pengusutan Tragedi Kanjuruhan dilakukan hingga setuntas-tuntasnya," ucapnya.

BEM SI juga menuntut Pemerintah Provinsi Jatim memberikan tempat tinggal yang layak untuk warga Rusunawa Gunungsari, serta menyediakan fasilitas bagi Pedagang Kutisari yang tergusur.

Berikutnya BEM SI menuntut agar pemerintah mencabut HGU PT Bumi Sari Maju dan membebaskan petani Pakel Muhriyono. Mereka juga menolak reklamasi di Surabaya.

"Kami menolak dengan tegas RUU Polri dan RUU TNI, dan menolak adanya komersialisasi pendidikan serta pembungkaman kebebasan akademik. Karena RUU TNI itu sangat memungkinkan untuk TNI kembali berbisnis dalam instansi," ucapnya.

Massa pun meminta agar anggota DPRD Jatim mau untuk menemui mereka, dan menyatakan menerima tuntutan mahasiswa secara kelembagaan.



Demonstran kemudian ditemui Anggota Komisi A DPRD Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan, Hari Putri Lestari. Ia langsung menjumpai massa di jalan dan kemudian naik ke mobil komando.

"Saya mohon maaf hanya saya yang menerima panjenengan. Karena yang lain sedang monitoring," kata Tari di tengah massa.

Tari mengatakan, ia akan menerima poin-poin tuntutan BEM SI. Namun ia mengaku tak bisa menyelesaikan itu sendirian. Dia pun berjanji bakal membahasnya bersama seluruh anggota DPRD Jatim.

"Saya sudah terima apa yang mau disampaikan, poin-poin terkait pelanggaran HAM, konflik agraria dan reformasi institusi. Bukan saya yang akan menyelesaikan sendirian, tapi akan dibahas secara kelembagaan oleh DPRD Jatim," ucapnya.

Lihat Juga :
Mahasiswa Demo di Patung Kuda Jakarta, Jokowi Ada di Papua

Dia sempat terlihat gelagapan saat mahasiswa mencecarnya soal penanganan Tragedi Kanjuruhan. Tari kebingungan saat ditanya apakah kasus itu sudah diusut hingga tuntas atau belum.

"Kanjuruhan, coba saya akan, sudah atau belum. Kanjuruhan itu adalah korban kesewenangan di stadion sepak bola itu kan," kata Tari disusul sorakan mahasiswa.

Dialog antara Tari dan mahasiswa pun menemui deadlock. Massa tetap meminta agar mereka diizinkan masuk ke Gedung DPRD Jatim untuk melanjutkan dialog. 

(frd/isn)