erek2 3d abjad

    Release time:2024-10-08 05:53:01    source:casaprize toto   

erek2 3d abjad,miototo login,erek2 3d abjad

Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan peluang kerja di masa depan semakin sedikit. Di sisi lain semakin banyak orang yang membutuhkan pekerjaan. Sehingga dibutuhkan penciptaan lapangan pekerjaan yang besar.

Hal ini diungkapkan Jokowi saat menghadiri Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia XXII & Seminar Nasional 2024 di Surakarta, Kamis (19/9/2024). Saat itu Jokowi bicara mengenai fokus yang harus dilakukan Indonesia bagi di masa depan.

"Kalau bapak ibu bertanya kepada saya, fokus kemana? Kalau saya sekarang maupun ke depan kita harus fokus pada pasar kerja. karena ke depan terlalu sedikit peluang kerja untuk sangat banyak tenaga kerja yang membutuhkan. To few jobs for to many people. Ini yang harus kita hindari," kata Jokowi dalam sambutannya.

Baca:
Ikatan Sarjana Ekonomi Puji Jokowi: 10 Tahun RI Terbaik di Dunia

Sehingga menurutnya negara seharusnya tidak larut dalam situasi ketidakpastian dunia. Ia juga berpesan untuk tidak terbawa oleh arah skenario ekonomi global.

"Menurut saya jangan sampai kita terlalu larut dengan situasi global meski kita ikuti, jangan terlalu kita terlalu terbawa oleh skenario ekonomi global meski kita harus selalu melihat angka - angka dan mengkalkulasi dengan perhitungan yang cermat," terangnya.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan pada 2030 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Hal itu bisa menjadi peluang untuk melompat menjadi negara maju, namun juga bisa menjadi beban.

Sehingga, pembukaan kesempatan kerja sebesar-besarnya ini sangat penting untuk menghadapi tantangan berat di masa depan. Mulai dari perlambatan ekonomi global, pengetatan kebijakan moneter dunia, adanya otomasi di berbagai sektor kerja, hingga ekonomi paruh waktu atau gig economy.

Baca:
Pasien IMF Membeludak, Jokowi: Sangat Mengerikan!

Menurut Eks Gubernur DKI Jakarta ini jika kebijakan moneter negara diperketat itu akan membuat kondisi industri menurun, termasuk perdagangan global. Adapun saat ini adanya otomasi di berbagai sektor kerja ini akan menghilangkan 85 juta jenis pekerjaan.

"Ketiga gig economy, hati-hati dengan ini ekonomi ekonomi serabutan, ekonomi paruh waktu. Kalau tidak dikelola dengan baik akan menjadi tren. Perusahaan akan memiliki pekerja independen, freelancer, memilih kontrak jangka pendek untuk mengurangi risiko ketidakpastian global," katanya.

Dalam kesempatan itu Jokowi juga mengatakan kondisi dunia yang masih berada dalam gejolak ketidakpastian. Menurutnya banyak negara yang sudah masuk jurang resesi, termasuk negara maju.

"Dunia sekarang ini menghadapi gejolak ketidakpastian, tantangan yang tidak mudah, semua negara mengalami termasuk kita. Bahkan negara maju kalau kita lihat sudah masuk jurang resesi. Terakhir Inggris masuk ke jurang resesi," kata Jokowi.

Bahkan Jokowi juga kembali menyinggung 96 negara sudah menjadi 'pasien' atau meminta bantuan kepada lembaga moneter dunia yakni International Monetary Fund (IMF).


(emy/mij) Saksikan video di bawah ini:

Video: Nasib Program Kartu Prakerja Era Prabowo, Lanjut Atau Diganti?

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Efektif Gunakan Anggaran, BPJS Ketenagakerjaan Raih Penghargaan Ini