bandartogel

    Release time:2024-10-08 17:42:03    source:kora tv streaming   

bandartogel,arti turnover,bandartogel


 

NGAWI, Jawa Pos Radar Madiun– Sebagian petani tembakau di Desa Jatipuro, Karangjati, Ngawi, saat ini tengah galau.

Itu lantaran banyaknya tanaman tembakau yang masih berusia dua setengah bulan menunjukkan tanda-tanda bakal mati.

Para petani tembakau di desa setempat kini dihadapkan pada ancaman gagal panen.

"Tanaman langsung layu dan sebagian mati karena guyuran hujan beberapa hari lalu," ujar Nyamin, petani tembakau Desa Jatipuro, Senin (1/10).

Baca Juga: Pertanian Tembakau Ngawi Kian Seksi, Harga Jual Tinggi, Luas Tanam Bertambah 300 Hektar Tahun Ini

"Padahal sebentar lagi petik daun pertama dan kedua,’’ tambahnya. 

Menurut Nyamin, luasan tanaman tembakau di desanya yang terancam gagal panen sekitar 50 hektare.

Nilai kerugian dari lahan seperempat hektare mencapai Rp 15 juta. Angka itu berdasarkan perhitungan biaya pembibitan, penggunaan pupuk dan obat-obatan, serta ongkos tenaga kerja.

Baca Juga: Bupati Ngawi Waswas Rencana Kenaikan Tarif Cukai, Industri Hasil Tembakau Lokal Berpotensi Terganggu

"Kalau terpaksa panen, hasilnya cuma sekitar 30 persen dari normal. Harga jualnya juga akan anjlok,’’ ujarnya.

Sojo, ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Ngawi, mengamini petani tembakau terancam gagal panen.

Kerusakan tanaman akibat hujan deras dalam sepekan terakhir sekitar 50 persen.

Baca Juga: Anomali Cuaca Ancam Kualitas Tembakau Petani Magetan, Terancam Panen Dini Jika Hujan Terus Mengguyur

"Tanaman tembakau terendam air tiga hari berturut-turut akan busuk. Tidak memungkinkan tumbuh lagi karena yang busuk sampai ke akarnya,’’ paparnya.