rajabandot jitu

    Release time:2024-10-08 04:32:56    source:keluaran pakong 888   

rajabandot jitu,ligavip,rajabandot jitu

Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melontarkan kritik kerasnya kepada Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Hal ini terkait enam sandera Israel yang ditemukan tewas dalam tahanan milisi Hamas di Gaza, Palestina.

Dalam keterangannya, Biden menyebutkan bahwa Netanyahu tidak bekerja serius dalam membebaskan sandera. Padahal, AS telah melontarkan jalan menuju gencatan senjata untuk membebaskan sandera yang ditawan sejak 7 Oktober silam.

Baca:
Media Asing Soroti Kunjungan Paus ke RI, Sebut Jakarta Mau Tenggelam

"Tidak. Netanyahu tidak bekerja serius dalam mencapai kesepakatan pembebasan sandera," ucapnya Senin dikutip Reuters, Selasa (3/9/2024).

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebelumnya mengatakan bahwa keenam mayat sandera itu ditemukan pada hari Sabtu di sebuah terowongan bawah tanah di wilayah Rafah di Gaza selatan. Para sandera tersebut diidentifikasi sebagai Carmel Gat, Eden Yerushalmi, Hersh Goldberg-Polin, Alexander Lobanov, Almog Sarusi, dan Sersan Ori Danino.

Baca:
Kronologi-Penyebab Demo Besar-besaran di Israel, Negara Bisa Lumpuh

Sejumlah sandera ini ditahan sejak tanggal 7 Oktober, hari di mana Hamas menyerang Israel dan menimbulkan perang besar hingga hari ini. Meski berbagai perundingan telah dilakukan, belum ada tanda konkret perdamaian antara kedua belah pihak.

Hamas kemudian menuding para sandera itu tewas lantaran serangan Israel sendiri. Hal ini pun memicu demonstrasi besar-besaran di sejumlah kota di Israel.

Baca:
PD 3 Benar-Benar di Depan Mata, Siaga Putin Umumkan Perang Nuklir

Mereka meminta Pemerintah Israel untuk segera menekan perjanjian gencatan senjata dengan milisi Gaza, Hamas untuk membebaskan sandera. Tak hanya demo, serikat buruh besar Israel, Histadrut, menyerukan pemogokan umum nasional pada hari Senin, mendesak kesepakatan gencatan senjata dan penyanderaan.

Gelombang unjuk rasa ini disebut membuat Netanyahu panik. Pasalnya, firma Crowd Solutions memperkirakan bahwa sekitar 280.000 orang berpartisipasi dalam demonstrasi tersebut. Lembaga lain bahkan memprediksi jumlahnya mencapai 300.000 orang.

"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu khawatir dengan protes anti pemerintah massal yang melanda negara itu," tulis CNN Internationalmengutip pernyataan seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya.

Hamas pun kemudian menuding ini disebabkan juga oleh langkah Netanyahu yang masih mengulur2 kesepakatan perdamaian. Meski begitu, Netanyahu bersikukuh tewasnya sandera merupakan tanggung jawab Hamas.

"Dan sekarang setelah ini kita diminta untuk menunjukkan keseriusan? Kita diminta untuk membuat konsesi? Pesan apa yang disampaikan kepada Hamas? Pesannya, bunuh lebih banyak sandera," katanya dalam konferensi pers di Yerusalem.

Baca:
Awas Perang Baru Pecah di Arab, Turki Bombardir Irak

(sef/sef) Saksikan video di bawah ini:

Videp: MBZ Temui Biden di AS, Bahas Israel Vs Lebanon dan Gaza

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Video: Biden Respon Rencana Penangkapan PM Netanyahu