pengeluaran sdy 2021

    Release time:2024-10-08 06:13:52    source:inter miami vs nashville final   

pengeluaran sdy 2021,erek erek kutu 2d,pengeluaran sdy 2021

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemegang saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) menyetujui penyertaan modal kepada PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS) senilai Rp 10 miliar. Penyertaan modal ini merupakan bagian dari tahapan pembentukan kelompok usaha bank (KUB).

Adapun hal tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 26 September 2024. 

Sebelumnya Bank Banten telah sepakat mengalihkan pemegang saham pengendali dari PT Banten Global Development kepada Pemerintah Provinsi Banten. Hal ini diputuskan pada RUPSLB Tahun 2024 yang digelar pada Jumat (23/2/2024) lalu.

BEKS dalam keterangan resmi menyatakan pengalihan tersebut guna meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan perbankan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Banten (Perseroda) Tbk.

Adapun pembentukan KUB dilakukan sesuai ketentuan POJK No. 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum. Tujuannya adalah untuk meningkatkan basis bisnis, memperluas jangkauan konsumen, serta saluran distribusi dengan sasaran pencapaian akselerasi pertumbuhan.

Baca:
IHSG Bergairah, Saham Prajogo dan Saham Bank Jadi Penopang

Dalam POJK tersebut, konsolidasi bank umum dilakukan guna memenuhi modal inti minimum Rp 3 triliun di akhir tahun 2024. Dengan skema KUB, bank anggota hanya perlu memiliki modal inti sebesar Rp1 triliun. Sementara bank induk akan bertanggung jawab terhadap keberlangsungan anggota skema KUB ini.

Sebagai informasi, hingga Juni 2024 modal inti Bank Banten tercatat senilai Rp 1,22 triliun.

Sementara itu, Bank Banten mencetak laba bersih sebesar Rp3,56 miliar pada semester I-2024, membalikkan rugi bersih sebesar Rp35,96 miliar di periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan BEKS yang berakhir 31 Juni 2024, pendapatan bunga tercatat naik tipis 3,96% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 229,72 miliar. Beban bunga ikut naik 20% yoy menjadi Rp76,64 miliar. Dengan demikian pendapatan bunga bersih anjlok 16% yoy menjadi Rp82,64 miliar.

Selain itu, Bank Banten mencatatkan kerugian dari penurunan nilai wajar aset kerugian sebesar Rp14,58 miliar, berbalik dari keuntungan tahun lalu sebesar Rp905 juta. Pendapatan komisi/provisi/fee dan administrasi juga merosot 25% yoy menjadi Rp17,83 miliar pada paruh pertama tahun ini.


(mkh/mkh) Saksikan video di bawah ini:

Video: Ada Perang & Stimulus China, Rupiah Anjlok ke Rp15.600/USD

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Bank Jatim (BJTM) Konsolidasi dengan 3 BPD, Ini Kabar Terbarunya