shio kambing5

    Release time:2024-10-08 00:21:23    source:mesiipoker   

shio kambing5,wisnu4d,shio kambing5Jakarta, CNN Indonesia--

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal mengatakan dari penelusuran sementara petugas dalam kasus perundungan (bully) di SMA Binus, Simprug, tak ada dugaan anak ketua partai politik.

Hal itu disampaikan Ade dalam audiensi kasus dugaan bullying SMA Binus Simprug bersama Komisi III DPR di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9).

Lihat Juga :
Korban Bully SMA Binus Singgung Anak Pejabat, Ketua Parpol, hingga MK

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ade menegaskan penyidik bekerja berdasarkan fakta hukum dan tidak terpengaruh oleh latar belakang keluarga pelaku yang diduga anak pimpinan partai politik.

"Dari beberapa informasi yang disampaikan, yang disebut tadi ada beberapa partai, anak ketua partai, ataupun lain hal sebagainya, kami tentunya berdasarkan hukum, dan data yang ada," kata Ade.

Lihat Juga :
Polisi Periksa 18 Saksi Termasuk Dokter Kasus Dugaan Bullying Binus

Diketahui, siswa korban bullying berinisial RE (16) blak-blakan menceritakan pengalamannya menjadi korban perundungan (bully) selama hampir setahun menjadi siswa sekolah tersebut sejak November 2023.

RE menceritakan pengalamannya itu dalam rapat audiensi dengan Komisi III DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa kemarin.

Mulanya, RE mengaku ditolak di lingkungan pertemanan sekolahnya. Saat dirinya coba memperkenalkan diri, kata dia, rekan-rekannya justru mengancam dengan membanggakan orang tua mereka yang memiliki jabatan publik.

"Mereka mengatakan kepada saya, 'Lu jangan macam-macam sama kita, lu mau nyaman sekolah di sini, lu mau bisa kita enggak bully di sini, lu harus bisa ngelayanin kita semua. Lu tahu enggak bapak kita siapa, dia bapaknya ketua partai, bapak dia DPR, bapak dia MK'," ujar RE.

"Lalu sahabat dari ketua geng ini mengakui, 'Lu jangan macem-macem, bapak gua ketua partai sekarang'. Bapak yang berinisial A, anak yang berinisial M mengaku dan mengatakan itu semua kepada saya," tambahnya.

RE mengaku mendapatkan tindakan perundingan secara verbal yang tiada henti di depan umum. Termasuk di depan siswa laki-laki, perempuan, dan di depan guru. Bukan hanya dalam bentuk perundungan, dia mengaku bahkan menjadi korban pelecehan di bulan pertama dirinya menjadi siswa. RE meyakini aksi tersebut sebetulnya bisa dicek di rekaman kamera pengawas (CCTV).

Namun, dia heran sekolah selama ini hanya diam dan tidak mau menyelidiki hal itu. Menurut RE, sekolah hanya menunjukkan video yang menguntungkan para pelaku.

"Saya dari awal kemaluan saya dipegang-pegang di depan perempuan. Di depan laki-laki. Kemaluan saya dipegang. Pantat saya dipegang di depan kelas di muka umum," kata RE terisak.

Lihat Juga :
Korban Bully SMA Binus Simprug Curhat di DPR, Ungkap Ada Anak Pejabat

Terkait kasus bully di SMA Binus Simprug itu, sebelumnya advokat senior Otto Hasibuan  melayangkan ultimatum kepada pihak-pihak tertentu yang menyerang atau mencemarkan nama baik sekolah itu. Otto ditunjuk pihak sekolah sebagai kuasa hukum terkait dengan tudingan perundungan, pelecehan seksual, dan pengeroyokan yang dilaporkan salah seorang murid berinisial RE.

"Soal tuntut balik itu saya hanya mengatakan jangan sampai ada tindakan-tindakan yang mencemarkan nama baik daripada Binus," ujar Otto dalam konferensi pers di SMA Binus Simprug, Sabtu (14/9) petang.'

Baca berita lengkapnya di sini.

(tim/kid)