dewi138

dewi138,808 streaming,dewi138Jakarta, CNN Indonesia--

Iran mewanti-wanti Amerika Serikatuntuk tak menantang mereka berperang usai tiga personel mereka tewas dalam serangan di pangkalan militer Yordania.

Kepala Garda Revolusi Islam Iran Mayor Jenderal Hossein Salami menegaskan pihaknya tak takut jika AS akan melancarkan perang.

Lihat Juga : Pakar Asing Prediksi Nasib RI jika Prabowo Menang Pilpres 2024

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia kemudian berujar, "Kami tak membiarkan ancaman apa pun tak terbalas, dan kami tak menginginkan perang. Namun kami tidak takut akan hal itu."

Pernyataan Salami muncul usai Kementerian Pertahanan AS mempertimbangkan cara untuk merespons secara langsung setelah tiga anggota mereka tewas di Yordania.

Personel tewas dalam serangan milisi di Irak yang menyerang pangkalan militer di Tower 22, Yordania.

Lihat Juga : 2 Prediksi Pakar Asing soal Masa Depan RI jika Prabowo Jadi Presiden

Presiden AS Joe Biden menuding kelompok yang disokong Iran di Irak sebagai dalang serangan tersebut.

Kelompok Perlawanan Islam di Irak kemudian mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Kelompok ini merupakan organisasi yang menaungi sejumlah milisi termasuk Kataib Hizbullah.

Mereka menyatakan serangan tersebut merupakan respons atas "pembantaian Israel terhadap rakyat di Jalur Gaza."

Pada Selasa, Kataib Hizbullah menegaskan Iran tak terlibat dalam serangan tersebut.

Lihat Juga : Eks Bos Intel Israel: Cara Kalahkan Hamas yaitu Buat Palestina Merdeka

"Saudara-saudara kami dalam perlawanan, khususnya di Republik Islam, bahkan tidak mengetahui sifat jihad/operasi militer kami," demikian menurut mereka.

Milisi di Irak juga menyatakan akan menghentikan serangan mereka terhadap pasukan AS di Timur Tengah.

"Kami mengumumkan penangguhan operasi militer dan keamanan kami terhadap pasukan pendudukan untuk menghindari rasa malu bagi pemerintah Irak," tulis mereka di situsnya.