holyspin289

    Release time:2024-10-08 05:27:29    source:keris4d login   

holyspin289,paitowarna,holyspin289Jakarta, CNN Indonesia--

Keluarga Alon Shamriz, salah satu warga Israelyang disandera Hamas, menyalahkan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atas kematian saudaranya tersebut.

Shamriz merupakan satu dari tiga warga Israel sandera Hamas yang tewas usai ditembak pasukan Zionis saat baku tembak dengan milisi di Gaza. Dua korban lainnya yakni Yotam Haim dan Samer El Talaqa.

Lihat Juga :
Mossad Israel Tangkap Imam Masjid Al Aqsa Gegara Tuduhan Menghasut

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibu Shamriz, Dikla, juga tak kuasa melihat anaknya menjadi korban. Ia sempat berharap sang putra kembali dalam dekapan dia, tetapi yang terjadi sebaliknya.

Shamriz, Haim dan Talaqa tewas ketika pertempuran Israel dan Hamas berlangsung di distrik Shejaiya, Kota Gaza. Ketiga warga Israel itu tetap ditembak tentara Zionis padahal membawa bendera putih dengan tulisan permintaan tolong menggunakan Bahasa Ibrani. 

Lihat Juga :
Israel Makin Gila, Tahan dan Telanjangi Dokter-Staf Medis RS di Gaza
Banner artikel Ceasefirenow

Kematian ketiganya pun memicu protes di Ibu Kota Israel, Tel Aviv. Para keluarga sandera yang tersisa cemas bahwa kerabat mereka mengalami insiden serupa yang menimpa Shamriz, Haim, dan Talaqa.

Para keluarga sandera mendesak pemerintah Israel bisa membebaskan sandera dalam keadaan hidup.

Menanggapi insiden tersebut, juru bicara militer Israel Richard Hecht mengatakan kematian tersebut dalam proses penyelidikan.
Ia juga mengatakan apa yang dilakukan pasukan Zionis adalah "pelanggaran dalam pertempuran."

Pada Minggu, militer Israel memberi informasi terbaru soal penyelidikan terkait insiden itu.

Hasil penggeledahan di gedung tempat kejadian, mereka menemukan tanda-tanda seseorang meminta bantuan yang terbuat dari sisa makanan.

"Berdasarkan penyelidikan lapangan, tampaknya ketiga sandera berada di gedung tempat tanda-tanda itu berada selama beberapa waktu," demikian menurut militer Israel.

Pilihan Redaksi
  • Israel Buldoser Tenda Pengungsi di Gaza, Warga Terkubur Hidup-hidup
  • Israel Gempur Kamp Pengungsi Jabalia Gaza, 90 Orang Tewas
  • Tak Takut Veto AS, DK PBB Bakal Voting Resolusi soal Gaza Lagi

Militer Israel lalu merilis foto-foto temuan awal di gedung yang menunjukkan tanda "SOS" dan "Tolong, ada tiga sandera."

Hamas menyandera sekitar 250 orang usai melancarkan serangan ke Israel secara mendadak pada 7 Oktober lalu. Serangan Hamas ini menjadi pematik agresi brutal Israel ke Gaza hingga hari ini.

Per akhir November lalu, Hamas telah membebaskan lebih dari 100 jiwa termasuk warga asing.

Pembebasan itu bagian dari gencatan senjata yang disepakati Hamas dan Israel pada 24-30 November. Dari perjanjian ini, Israel juga membebaskan ratusan tahanan Palestina yang ada di penjara.

Usai kesepakatan berakhir, Israel menggempur habis-habisan Gaza. Mereka juga mengklaim akan membawa pulang seluruh sandera hidup-hidup dan tak akan berhenti perang sampai Hamas musnah dari muka bumi ini.

Hamas sementara itu, ogah bernegosiasi lagi soal pembebasan sandera sebelum Israel menghentikan agresi dan menarik seluruh pasukan dari Palestina.

(isa/rds)