luxbola

    Release time:2024-10-07 23:42:11    source:gergaji togel   

luxbola,viralbet777,luxbolaJakarta, CNN Indonesia--

Pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei menegaskan Teheran tak akan melakukan intervensi langsung dalam perang di Gaza, namun akan terus memberikan dukungan politik dan moral untuk Hamas

Hal ini disampaikan Khamenei saat melakukan pertemuan dengan pimpinan Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada awal November ini.

Dalam pertemuan itu, Khamenei sempat "menegur" Haniyeh, karena Hamas tidak memberi peringatan untuk Iran atas serangan mendadak ke Israel pada 7 Oktober lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat yang mengetahui sikap politik Iran menyebut Teheran tidak akan langsung campur tangan dalam konflik, kecuali negara itu diserang oleh Israel atau Amerika Serikat.

Sebaliknya, para pemimpin agama Iran berencana untuk terus menggunakan jaringan sekutu bersenjata, termasuk Hizbullah, untuk meluncurkan serangan roket dan drone terhadap target Israel dan AS di Timur Tengah.

"Ini adalah cara mereka mencoba menciptakan pencegahan," kata eks diplomat senior AS yang berspesialisasi di Timteng, Dennis Ross.

"Sebuah cara untuk mengatakan: 'Selama Anda tidak menyerang kami, hal ini akan tetap terjadi. Namun jika Anda menyerang kami, semuanya berubah'."

Iran telah berulang kali mengatakan bahwa semua anggota aliansi membuat keputusan sendiri secara independen.

Lihat Juga :
Erdogan Bela Gaza Palestina dari Israel: Hamas Bukan Kelompok Teroris

Menurut sumber yang mengetahui pertemuan tersebut, Khamenei disebut menekan Haniyeh untuk membungkam suara-suara kelompok Palestina yang secara terbuka menyerukan Iran dan sekutu lainnya seperti Hizbullah Lebanon, untuk bergabung dalam pertemuan melawan Israel dengan kekuatan penuh.

Tiga sumber yang dekat dengan Hizbullah juga menyebut milisi itu terkejut dengan serangan Hamas awal Oktober lalu, yang menewaskan 1.200 warga Israel.

Hizbullah bahkan mengaku anggotanya sedang tidak bersiaga di desa-desa dekat perbatasan garis depan Israel.

"Kami terbangun karena adanya perang," kata seorang komandan Hizbullah.



Pada 7 Oktober lalu saat menyerang Israel, komandan militer Hamas Mohammed Deif menyerukan sekutu di poros perlawanan untuk bergabung dalam perjuangan.

"Saudara-saudara kami dalam perlawanan Islam di Lebanon, Iran, Yaman, Irak dan Suriah, ini adalah hari ketika perlawanan Anda bersatu dengan rakyat di Palestina," kata Deif dalam sebuah pesan audio.

Perang Israel-Hamas ini menjadi kali pertama bagi Poros Perlawanan, melakukan pergerakan di berbagai bidang pada saat yang bersamaan.

Poros Perlawanan merupakan aliansi militer yang didukung oleh Iran selama empat dekade terakhir, untuk melawan kekuatan Israel dan AS di Timur Tengah.



(dna/dan)