a1 anugerahtoto

    Release time:2024-10-07 21:54:38    source:nuwgol   

a1 anugerahtoto,beli chip domino ungu,a1 anugerahtotoJakarta, CNN Indonesia--

Pemimpin Gereja Katolik seluruh dunia sekaligus Kepala Negara Takhta Suci Vatikan, Paus Fransiskus, menjadi sorotan saat berkunjung ke Indonesia.

Selama berkunjung, Paus dikawal pasukan pengaman Indonesia. Meski dijaga ketat, dia berusaha menunjukkan keramahan dan menyapa warga di Jakarta.

Lihat Juga :
Paus Fransiskus Tak Masuk ke dalam Masjid Istiqlal, Ini Komentar JK

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka mengenakan seragam seremonial bergaya Renaisans dengan kombinasi warna merah, kuning, dan biru. Para pasukan juga diwajibkan memakai helm dan baju zirah seberat 14 kg.

Sesaat sebelum upacara digelar, Paus menitip pesan agar para pemuda menggunakan waktu luang sebaik mungkin.

Pilihan Redaksi
  • Sejarah Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal-Gereja Katedral
  • Momen Haru Ibu Hamil Cegat Paus Fransiskus Minta Berkati Calon Bayi

"Untuk kegiatan bersama, untuk mengenal Roma, untuk momen persaudaraan di mana kalian bisa berbincang dan berbagi," ujar Paus, dikutip dari ABC News.

Mereka yang dilantik telah melewati serangkaian latihan yang ketat seperti berjalan cepat hingga lambat. Selama berlatih, mereka akan diawasi pelatih yang mempelajari detail gaya dan postur personel.

Pelatihan untuk acara khidmat tugas resmi juga melibatkan berdiri tegak selama berjam-jam sambil memegang tombak mereka.

Upacara pengambilan sumpah digelar setiap tahun pada 6 Mei. Ini merupakan hari bersejarah bagi Garda Swiss untuk mengenang 147 orang yang tewas dalam Penjarahan Roma oleh Kaisar Charles V pada 1527.

Dari jumlah tersebut, hanya 42 pengawal yang selamat. Mereka lantas menyelamatkan Paus Clement VII dari penangkapan.



Syarat jadi Garda Swiss

Garda Swiss didirikan pada 1506 oleh Paus Julius II. Sejak saat itu, mereka direkrut dari kota dan desa di Swiss yang memang menyediakan pasukan bagi Vatikan dan menjaga Paus serta Istana Apostolik.

Bagi mereka yang ingin menjadi bagian dari pasukan Vatikan harus memenuhi sejumlah syarat.

Lihat Juga :
Balas Kecupan Kening, Paus Fransiskus Cium Tangan Imam Masjid Istiqlal

Syarat itu di antaranya lak-laki, lajang, berusia 19 hingga 30 tahun, mendaftar minimal dua tahun, bersedia tinggal di Vatikan, dan penganut Katolik yang taat.

Beberapa syarat lain yakni rekrutan memiliki tinggi badan minimal 5,8 kaki atau sekitar 176 cm, telah menyelesaikan wajib militer di Swiss, dan siap mengorbankan nyawa untuk Paus.



(isa/dna)