pertandingan tim nasional sepak bola thailand vs timnas indonesia

    Release time:2024-10-08 05:50:41    source:yalla shoot, nobartv   

pertandingan tim nasional sepak bola thailand vs timnas indonesia,kaya togel 4d,pertandingan tim nasional sepak bola thailand vs timnas indonesiaJakarta, CNN Indonesia--

Mantan jenderal militer Israeldan anggota parlemen Knesset, Uzi Dayan, menyebut bulan suci Ramadansebagai 'hari libur yang mematikan'.

Dalam sebuah wawancara televisi, Dayan mengaku muak dengan Ramadan, bulan suci yang dinanti-nanti umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Lihat Juga :
Karikatur Koran Prancis Olok-olok Kelaparan Warga Gaza saat Ramadan

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih dari itu, Dayan juga ingin mencegah Muslim beribadah di Masjid Al Aqsa selama Ramadan. Dia berujar tak akan mengizinkan warga Palestina dari Yudea, Samaria, serta Lembah Yordan untuk memasuki Bukit Bait Suci (Temple Mount), sebutan Israel untuk Masjid Al Aqsa.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALRaja Yordania Sapa Prabowo sampai India Sahkan UU Diskriminasi Muslim

Sebaliknya, dia hanya akan mengizinkan Muslim Israel untuk memasuki situs suci ketiga Islam tersebut.

"Saya akan mengizinkan masuknya warga Muslim Israel secara wajar atau bahkan dalam jumlah besar, dengan syarat tidak ada permasalahan terhadap mereka secara pribadi, secara khusus, maupun secara kelompok," ujar Dayan seperti dikutipMEMO.

Ia kemudian melanjutkan, "dan terutama di hari pertama [Ramadan], saya akan merespons dengan cara yang sangat kasar dari segala sisi apabila mereka tidak bisa menjaga ketenangan."

Pernyataan semacam ini juga pernah dilontarkan oleh seorang menteri Israel, yakni Menteri Warisan Budaya, Amichai Eliyahu.

Awal Maret kemarin, Eliyahu menyerukan agar bulan suci Ramadan dihapuskan. Eliyahu hendak melakukan itu karena cemas akan potensi pecahnya ketegangan di Tepi Barat dan Yerusalem

"Apa yang disebut bulan Ramadan harus dihapus dan ketakutan kami atas bulan ini juga harus dihapus," kata Eliyahu kepada Army Radio, seperti dikutip Anadolu Agency, Jumat (1/3).

Pilihan Redaksi
  • PM Malaysia Kutuk Israel dan Sebut Barat Munafik Depan Kanselir Jerman
  • Janji Trump Jika Jadi Presiden AS Lagi: Bebaskan Napi Serangan Capitol
  • PM Belanda Mark Rutte Twitwar dengan Penerus, Bela Wali Kota Amsterdam

Warga Palestina dan Israel kerap bersitegang terutama menjelang dan selama bulan Ramadan. Ketegangan ini dipicu oleh aturan pemerintah Israel maupun tindakan yang dilakukan sejumlah warga Negeri Zionis.

Salah satu contohnya yakni pembatasan kunjungan umat Islam ke Masjid Al Aqsa.

Kompleks Masjid Al Aqsa menjadi salah satu titik nyala ketegangan antara warga Israel dan Palestina sejak bertahun-tahun lalu.

Pada 2000, pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon memicu kerusuhan berdarah di kompleks tersebut karena berkunjung ke sana.

Kerusuhan juga terjadi pada 2023 dan 2022. Pasukan polisi dan warga Palestina bentrok usai orang Yahudi berencana menyembelih kambing dan melakukan sejumlah ritual di situs suci.

Di bawah aturan status quo, hanya Muslim yang boleh beribadah di sana. Non-Muslim boleh ke Al Aqsa namun hanya bisa berkunjung saja.

Kendati begitu, orang-orang Yahudi seringkali berdoa di sana meskipun ada aturan tersebut. Padahal, menurut hukum Yahudi, memasuki bagian mana pun dari kompleks Masjid Al Aqsa atau yang juga dikenal Temple Mount tidak boleh karena sifat suci situs tersebut.

(blq/rds)