rda drop oten

    Release time:2024-10-08 01:26:21    source:klasemen top skor bri liga 1   

rda drop oten,data hk com,rda drop oten

Jakarta, CNBC Indonesia -Direktur Utama Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID, Hendi Prio Santoso mengungkapkan, ke depan akan ada puluhan ribu tambahan serapan lapangan kerja. Hal ini untuk proyek pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) bauksit menjadi aluminium di Mempawah, Kalimantan Barat.

Sebagaimana diketahui, kemarin Selasa (24/9/2024), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Injeksi Bauksit Perdana ke Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 milik PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) di Mempawah, Kalimantan Bara.

Hendi menyebutkan pabrik bauksit menjadi aluminium terintegrasi tersebut akan menambah serapan lapangan kerja mencapai 90 ribu orang. "Kalau kita analisis perhitungan penambahan lapangan kerja karena nanti bahan baku bisa sampai total di industri hilir bisa 90-an ribu (tenaga kerja)," ungkap Hendi dalam acara peresmian Injeksi Bauksit Perdana ke Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 milik PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) di Mempawah, Kalimantan Barat, dikutip Rabu (25/9/2024).

Pilihan Redaksi
  • Misi Besar Bos MIND ID: RI Setop Impor Aluminium
  • Punya Proyek Bauksit-Aluminium Terintegrasi, MIND ID Gencar Eksplorasi
  • RI Bisa Ketiban Durian Runtuh Rp132,93 T dari 2 Proyek Raksasa Baru

Selain itu, Hendi mengungkapkan pabrik aluminium tersebut juga akan menciptakan output keekonomian hingga Rp 150 triliun. Dia menilai hal tersebut akan memberikan Indonesia nilai tambah yang besar sesuai dengan visi Presiden RI Jokowi.

"Jadi mimpi dan visi bapak (Jokowi) kita dukung penuh. Jadi, dengan itu kami cukupkan laporan kami. Akan selalu kami mohon dukungan dan doa dari Presiden, Menteri, pejabat, baik Gubernur Bupati, Pangdam, Danrem" imbuhnya.

Asal tahu saja, Proyek SGAR direncanakan akan terbagi ke dalam 2 fase dengan total estimasi biaya investasi sebesar US$ 1,7 miliar.

Proyek SGAR Fase 2 merupakan ekspansi dari Proyek SGAR Fase 1 yang juga akan berlokasi di Mempawah, Kalimantan Barat dan juga akan memiliki kapasitas produksi alumina hingga sebesar 1 juta ton per tahun dengan target operasi pada 2028.

Melalui pengoperasian Proyek SGAR Fase 1 dan Fase 2, produksi alumina domestik akan meningkat menjadi sebesar 2 juta ton per tahun dengan penyerapan mineral bijih bauksit hingga mencapai 6 juta ton per tahun.

Hal ini sejalan dengan rencana aksi korporasi Inalum dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi aluminiumnya hingga mencapai 900.000 ton per tahun.

Sebagai tambahan, smelter aluminium Inalum saat ini memiliki kapasitas produksi aluminium hingga sebesar 275.000 ton per tahun yang seluruhnya diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan aluminium domestik.

Namun kebutuhan aluminium dalam negeri saat ini mencapai 1,2 juta ton per tahun dan sejak tahun 2018 hingga tahun 2023, pemenuhan aluminium dalam negeri masih didominasi oleh produk impor dengan porsi impor sebesar 56% dan pasokan dari Inalum sebesar 44% pada tahun 2023.

Perlu diketahui, bauksit merupakan sumber bahan baku utama sebelum diproses menjadi aluminium. Prosesnya, bauksit diolah di smelter menjadi alumina, kemudian diproses lagi menjadi produk dengan nilai tambah lebih besar menjadi aluminium.

Adapun rasio pengolahan mineral bijih bauksit hingga menjadi alumina dan aluminium yakni 1 ton aluminium membutuhkan 2 ton alumina, sedangkan 2 ton alumina tersebut membutuhkan 6 ton mineral bijih bauksit.


(pgr/pgr) Saksikan video di bawah ini:

Video: Proyek Hilirisasi Bauksit-Aluminium Terintegrasi Pertama di RI

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article DPR Dorong Keran Ekspor Bauksit Dibuka Lagi, Ini Respons Menteri ESDM