potong rambut two block undercut

    Release time:2024-10-07 22:21:10    source:alexis login togel   

potong rambut two block undercut,piring toto togel,potong rambut two block undercut

Jakarta, CNBC Indonesia -Ekonomi Indonesia kini dalam kondisi ketar-ketir usai data menunjukkan deflasi empat bulan beruntun yang mengindikasikan daya beli masyarakat Indonesia mulai melemah. Hal lain juga ditunjukkan dari turunnya pinjaman Fintech P2P Lending atau yang disebut pinjaman online.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data IHK pada Agustus 2024 melandai dan di bawah dan di bawah ekspektasi konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia.

Baca:
Masih Panas Dingin, Harga Emas Bertahan di Atas US$ 2.500

Secara tahunan (year on year/yoy), IHK masih naik atau mengalami inflasi sebesar 2,12% pada Agustus 2024 atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat 2,13%. Secara bulanan (month to month/mtm), IHK turun tercatat mengalami deflasi sebesar 0,03%.

Akan tetapi, data tersebut menunjukkan deflasi empat bulan berturut-turut sejak Mei 2024 dan pertama kali terjadi sejak 1999 atau 25 tahun terakhir. Artinya, selama era reformasi baru kali ini Indonesia mengalami deflasi empat bulan beruntun.

Turunnya harga-harga selama 4 bulan ke belakang ini patut dicermati. Pasalnya, deflasi berturut-turut semakin menegaskan sinyal pelemahan daya beli masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak stabil.

Untuk data Agustus 2024, penyumbang deflasi terbesar adalah makanan, minuman dan tembakau dengan deflasi 0,52% dan andil deflasi 0,15%.

Melemahnya daya beli masyarakat Indonesia yang tercatat sejak Mei 2024, juga mendorong turunnya pinjaman online masyarakat Indonesia pada perioed Juni 2024.

Pada periode Juni 2024, total penyaluran pinjaman online kepada penerima pinjaman mengalami penurunan 2,23% menjadi Rp25,4 triliun, dari periode Mei 2024 sebesar Rp24,8 triliun.

Baca:
BNI Bergerak Bersama Dunia Menyelamatkan Bumi

Akan tetapi jumlah outstanding pinjaman online atau pinjaman yang belum terbayarkan justru mengalami kenaikan. Tercatat pada periode Juni 2024, total outstanding pinjaman naik sebesar 3,77% menjadi Rp66,9 triliun, dari periode Mei 2024 sebesar Rp64,5 triliun.

Hal ini menggambarkan, masyarakat Indonesia mulai mengurangi tingkat konsumsi termasuk dalam melakukan pinjaman online. Selain itu, dari sisi pengembalian hutang juga mulai tersendat dikarenakan bertambahnya aksi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).


CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw) Saksikan video di bawah ini:

Prabowo: Hilirisasi Mutlak, Tidak Bisa Ditawar!

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">