wulantogel

    Release time:2024-10-08 02:16:41    source:cantikbet88   

wulantogel,mybet188 login,wulantogel

Jakarta, CNBC Indonesia - Duduk seharian sehingga jarak aktif bergerak berdampak buruk bagi kondisi fisik dan kesehatan. Sebuah penelitian menghitung lama waktu berolahraga yang dibutuhkan sebagai kompensasi efek negatif dari duduk seharian.

Berdasarkan sebuah riset yang mengambil sampel lebih dari 44.000 orang usia paruh baya atau lebih tua, orang yang sebagian besar harinya dihabiskan duduk, paling tidak harus berolah raga 30-40 menit setiap hari.

Laporan penelitian yang dirilis pada 2020 tersebut menyatakan "aktivitas fisik intens hingga moderat" selama 40 menit setiap hari bisa menjadi penyeimbang 10 jam setiap hari. Namun, riset yang sama menyatakan waktu olahraga yang lebih sebentar atau berdiri secara periodik, juga bisa mengurangi dampak negatif duduk seharian (gaya hidup sedentary).

Para peneliti mengambil kesimpulan tersebut menganalisis 9 penelitian sebelumnya, yang secara total mengambil sampel dari 44.370 dari empat negara yang mengenakan perangkat perekam kesehatan (fitness tracker).

Pilihan Redaksi
  • Starlink Pancarkan Radiasi Tinggi, Astronom Ungkap Dampaknya
  • Para Ahli Telusuri Asal-usul Hajar Aswad, Apakah Benar dari Surga?
  • Air Tak Berwarna Ternyata Salah, Ini Warna yang Sebenarnya

Analisis mereka juga menggambarkan bahwa risiko kematian orang dengan gaya hidup santai makin tinggi seiring dengan penurunan aktivitas fisik mereka.

"Bagi individu yang aktif selama 30-40 menit setiap hari, hubungan antara waktu duduk tanpa aktivitas dan risiko kematian tak berbeda jauh dengan mereka yang hanya menghabiskan waktu sedikit duduk tanpa aktivitas," tulis peneliti.

Artinya, menghabiskan waktu untuk aktivitas yang intens tapi wajar seperti bersepeda, jalan cepat, atau berkebun, bisa menurunkan risiko mati lebih cepat dengan tingkat efektivitas yang sama dengan mengurangi waktu duduk-duduk.

Menurut Science Alert, penelitian sekunder menggunakan perangkat perekam aktivitas memiliki kelebihan dibandingkan dengan penelitian primer yang mengandalkan laporan dari partisipan.

Pada saat yang sama, WHO menerbitkan Panduan Aktivitas Fisik dan Perilaku Sedentary berdasarkan masukan dari 40 ilmuwan dari 6 benua. Panduan serupa juga diterbitkan oleh British Journal of Sport Medicine (BHSM).

Panduan WHO yang diterbitkan pada 2020 merekomendasikan 150-300 menit aktivitas dengan intensivitasmoderat atau olahraga berat 75-150 menit setiap pekan.

"Semua panduan ini menekankan bahwa setiap aktivitas fisik berpengaruh dan berapa lama pun lebih baik daripada tidak ada sama sekali," kata Emmanuel Stamatakis dari University of Sydney di Australia dikutip oleh Science Alert.

Perubahan aktivitas sehari-hari seperti menggunakan tangga daripada naik lift, bermain dengan anak atau binatang peliharaan, yoga, membereskan rumah, berjalan, hingga bersepeda adalah beberapa cara untuk lebih aktif.


(dem/dem) Saksikan video di bawah ini:

Video: Inovasi AI Bantu Bank Perluas Penyaluran Kredit, Dijamin Aman?

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Fakta Ngeri Bayangan Manusia Nongol di Bekas Bom Hiroshima