fyp 138

    Release time:2024-10-09 21:26:07    source:zeus 138 link alternatif   

fyp 138,nowgoal mobi,fyp 138Jakarta, CNN Indonesia--

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menelusuri dugaan kebocoran data Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diunggah di BreachForums.

"Lagi ditelusuri. Lagi bekerja sama dengan BSSN. Karena ada banyak informasi-informasi yang menyebutkan soal kebocoran data ini ya," ujar Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria di sela acara The 6th Indonesia Internet Expo & Summit (IIXS) di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Senin (12/8).

"Kadang-kadang data yang bocor itu bukan data yang seperti yang diklaim oleh pelakunya di dark webitu. Jadi sedang kita telusuri," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cissrec dalam keterangan resminya, Sabtu (10/8), menjelaskan dugaan kebocoran ini berawal dari unggahan peretas 'TopiAx' di Breachforums pada Sabtu yang mengklaim mendapatkan data 4.759.218 baris dari BKN.

Data tersebut berisi banyak informasi ASN, mulai dari nama, tempat dan tanggal lahir, jabatan, instansi, alamat, nomor ponsel, email, hingga tanggal CPNS dan PNS.

Lihat Juga :
BKN Buka Suara Soal Kebocoran Jutaan Data ASN yang Dijual US$10.000

"Selain data tersebut masih banyak lagi data lainya baik yang berupa cleartext maupun text yang sudah diproses menggunakan metode kriptografi," kata Pratama Persadha, Chairman Cissrec.

Selain itu di unggahan juga terdapat contoh data berisi 128 ASN yang berasal dari berbagai instansi di Aceh. Pratama mengatakan pihaknya sudah memverifikasi acak pada 13 ASN yang namanya tercantum dengan cara menghubungi melalui WhatsApp.

"Dan menurut mereka data tersebut adalah valid, meskipun ada yang menginformasikan tentang adanya kesalahan penulisan digit terakhir pada field NIP & NIK," katanya.

Merespons dugaan kebocoran data ini, BKN menyebut telah bekerja sama dengan BSSN dan Kominfo untuk melakukan investigasi terhadap dugaan kebocoran data Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Investigasi ini bertujuan untuk memastikan keamanan data ASN dan mitigasi risiko yang perlu dilakukan," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum, dan Kerja Sama (BHHK) BKN Vino Dita Tama, dalam keterangan tertulis, Senin (12/8).

[Gambas:Video CNN]

(lom/arh)