grafik singapura,livescorecz,grafik singapuraJakarta, CNN Indonesia--
Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan banyak negara yang cemas kemungkinan Rusia menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
Pernyataan itu dilontarkan Retno menanggapi keputusan Rusia menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan nuklir dengan Amerika Serikat (Strategic Arms Reduction Treaty/New START) pada pekan lalu.
Lihat Juga :Warga Korut Sebal ke Anak Kim Jong Un: Saya Susah, Dia Berbaju Mewah |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Retno menggelar konferensi pers usai menghadiri pertemuan High-Level Segment Conference on Disarmament dan Sidang Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-52 di Jenewa pada Senin.
Conference on Disarmament merupakan pertemuan yang membahas hal-hal terkait pelucutan senjata global.
Dalam pertemuan itu, Retno menyampaikan tiga hal. Pertama membangkitkan kembali kemauan politik.
[Gambas:Video CNN]
"Ini penting untuk memastikan adanya aksi nyata untuk mencapai perlucutan senjata nuklir," kata Retno.
Kedua, memperkuat arsitektur pelucutan senjata nuklir dan non-proliferasi. Ketiga, memfasilitasi kepatuhan terhadap zona bebas senjata nuklir.
Menurut Retno, banyak negara yang sepakat dengan Indonesia soal kemauan politik untuk mencapai pelucutan senjata.
Pilihan Redaksi
|
"Dalam pertemuan, sejumlah negara menyampaikan concern yang sama dengan Indonesia agar semua pihak tunjukkan political will untuk mencapai kemajuan perlucutan senjata," ucap Retno lagi.
Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan penangguhan keanggotaan dari New START. Ia juga menuduh Amerika Serikat mengembangkan senjata nuklir baru.
"Saya harus mengumumkan bahwa Rusia menangguhkan partisipasinya di perjanjian New START," kata Putin saat berpidato di hadapan Kongres Federal Rusia di Moskow, jelang peringatan setahun invasi Ukraina, seperti dikutip AFP.
Ia kemudian berujar, "Ini bukan menarik diri dari kesepakatan, tetapi menangguhkan partisipasi.
(isa/rds)